Page

Sabtu, 19 Februari 2011

Naskah Cerita No.1 : Berani menyebrang Jalan

Karakter tokoh :
1.  Namanya Varah Maharani. Teman-teman biasa memanggilnya, Varah. Di usianya yang menginjak tahun ke 5, Varah termasuk gadis cilik yang punya rasa ingin tau yang tinggi. Perilakunya efektif. Dia bicara sesuai dengan kebutuhannya. Karena praktis, maka dia merasa beberapa hal tidak perlu dilakukan sendiri jika itu dirasa menghemat tenaga dan tujuannya tetap tercapai, misalnya mengikat tali sepatu, menyiapkan seragam sekolah, menyusun buku yang akan dibawa sekolah dan lain-lain. Potongan rambutnya yang pendek dengan warna kulit terang semakin menguatkan bahwa ia adalah anak yang cukup dinamis. Namun, ia memiliki kelekatan yang cukup tinggi dengan orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Bintang Gejora. Biasanya dipanggil Bintang, anak laki-laki yang cerewet, aktif, banyak ide. Usianya masih 6 tahun, namun kegemarannya membaca begitu luar biasa. Maka tak heran dia suka sekali menjelaskan banyak hal tentang apa yang ditanyakan atau tidak ditanyakan oleh teman-temannya. Dia banyak bicara, terutama jika dia merasa tahu tentang sesuatu. Walaupun terkadang ia suka lupa dengan apa yang sudah dibacanya. Dia anak yang suka tantangan dan selalu mencoba-coba cara mengerjakan sesuatu sesuai dengan apa yang menurutnya benar. Rambutnya cepak, matanya bundar dengan warna kulit putih karena keturunan Padang. Kecenderungannya yang suka tergesa-gesa terkadang memunculkan respon tak terduga dari teman-temannya, di saat-saat seperti inilah biasanya potensi baik dari teman-teman Bintang muncul.

3. Lany Sahaja. Dia dipanggil Lany. Ada keturunan cina dari mamanya. Saat ini dia berumur 4 tahun. Rambutnya lurus sebahu, dengan mata kecil dan kulit yang putih halus. Dia anak yang pendiam, tetapi pengamat yang telaten. Dia suka mengamati hal-hal baru dan mudah terheran-heran. Namun demikian, dia kebanyakan tidak membicarakan apa yang ada di benaknya. Dia anak yang suka mengerjakan sesuatunya sendiri dan lebih suka menyendiri. Akan tetapi, bukan berarti dia tidak berteman dengan siapapun. Dia lebih sering diam dan menjadi pendengar ketika berkumpul dengan teman-temannya. Hanya sesekali saja dia berpendapat.

4.  Yang ini namanya Gagas Budiman. Orang tua nya ingin kelak anaknya menjadi anak yang hebat dan bisa keliling dunia. Oleh karenanya tak heran jika, Gagas, nama panggilannya. Saat ini usianya 5 tahun. Ia adalah anak yang cerdas, ceplas-ceplos, memiliki keinginan yang kuat, gigih, pandai bergaul, kaya dengan ide-idenya yang unik dan seorang yang visioner. Namun terkadang cenderung berlebihan, dramatis dan lebay. Dia sangat takut dengan binatang berbulu dan jenis unggas. Suatu saat ketika jari kakinya di patok ayam, Gagas nggak mau masuk sekolah sampai 7 hari. Trauma katanya.

Bintang, Varah, Lany, dan Gagas adalah teman sepermainan sekaligus teman satu sekolah. Walaupun kelas mereka berbeda-beda, namun mereka berada dalam satu kompleks sekolahan yang sama. 
Jarak rumah yang saling berdekatan membuat mereka ber empat sering bermain bersama sehingga hubungan mereka semakin erat menjadi persahabatan yang unik, penuh inspirasi dan saling memberdayakan.

Cerita I

Value cerita : tentang keberanian

Judul : Berani menyeberang jalan

Setting : perjalanan ke sekolah

Kisah di TKP
(notes : selama Takita berbicara, di iringi lagu atau backsound)

Takita :
Pagi itu cuaca begitu cerahnya, sejuk sekali dengan sinar matahari yang bersahabat. Turut mengiringi langkah Bintang, Lany dan Gagas yang hendak berangkat ke sekolah.
(diiringi iringan lagu…”lagu ke Sekolah”)
Coba sebutkan siapa saja yang berangkat ke sekolah bersama ?
…..(jeda)
Ya, benar sekali. Yang berangkat ke sekolah bersama adalah Bintang, Lany dan Gagas.
Walaupun mereka berbeda kelas, namun sekolah mereka berada dalam satu kompleks sekolahan. Sehingga hampir setiap hari mereka berangkat sekolah bersama. Lagi pula, jarak antara rumah mereka dan sekolah tidak terlalu jauh jadi mereka pun bisa menempuhnya dengan cukup berjalan kaki saja. Kira-kira hanya 10 menit saja waktu yang mereka butuhkan untuk sampai ke sekolah.
Siapa diantara teman-teman yang rumahnya juga dekat dengan sekolahan? Ayoo..acungkan tangan…
….(jeda)
Wahhh, ternyata cukup banyak juga yah…
Baiklah, kita lanjutkan yah ceritanya…
Saat perjalanan menuju ke sekolah, mereka melewati rumah Varah, yang merupakan sahabat mereka juga. Ya, rumah Varah memang searah dengan jalan menuju sekolah. Oleh karena itu, Bintang, Lany, Gagas dan Varah selalu berangkat bersama-sama. Mereka ber empat selalu riang dan gembira saat berangkat sekolah. Bernyanyi-nyanyi bersama dan saling bersenda gurau…bersemangat sekali :D
Uppsss…sebentar, sebenarnya mereka tidak hanya ber empat siy, karena biasanya Varah selalu ditemani Ayahnya...

Pagi itu, saat melewati rumah Varah, ada sesuatu yang aneh…rumah Varah terlihat sepi. Pintu rumah masih di tutup rapat. Dan tidak ada satu orang pun yang terlihat. Biasanya Varah sudah menunggu di depan rumah dan sudah bersiap akan berangkat ke sekolah bersama..
Hmm..kenapa yah??
Teman-teman ada yang tahu???
Yuukk kita simak cerita mereka….

Bintang                 : “ Lho, rumah varah kok sepi sekali yah? Biasanya kalau jam segini Varah sudah menunggu kita di depan rumah. Uhmmm…ada apa yah? Yuukkkk…kita cari tau teman-teman”
Gagas dan Lani     : “ Hmm…iya yah…”
Lany            : “ Baiklah, mari kita cari tau ada apa dengan Varah..”
Gagas          : “ Sini, biar aku saja yang cari tahu. Karena badan aku kan lebih besar, suaraku juga lebih lantang dari kalian hahaha…iya kan?”
Bintang                 : “ Huuuhhh…Gagas, enak saja. Walaupun badan aku kecil, tapi suaraku keras juga lho…buktinya saat aku menangis, Mama ku selalu menutup telinganya hihihi…”
Lany            : (Lany ikut tertawa mendengar Bintang) “ Gagas, apa yang akan kamu lakukan?”
Gagas          : “ Uhhmmm…(agak lama, seolah sedang berpikir) apa yah? Ahaa…Baiklah, aku akan mengetuk pintunya dan mengucapkan salam…tunggu sebentar yah teman-teman” (nada bersemangat)
Bintang                 : “ ihhh..Gagas, kalau hanya begitu saja siy aku juga bisa “ (menjawab dg ketus)

Takita :
Lalu terdengar suara Gagas, Bintang dan Lany yang saling bersahutan memanggil Varah….

Bintang, Gagas dan Lany          : “ Bintaaaaaanggg….Selamat pagiiii….Bintaaanng, apakah kamu ada di dalam rumah??... Bintaaaaang”

Takita :
Tak lama kemudian, Varah membuka pintu dan menyambut ke tiga sahabatnya itu. Namun ada yang aneh, Varah yang sudah mengenakan seragam sekolah nampak sedih dan murung, padahal biasanya selalu cerah berkejora, seperti namanya Varah Kejora.
Hmm..apa yang telah terjadi pada Varah yah teman-teman??
Kita cari tahu yuuukkk…

Varah          : “ Hai teman-teman…” (jawabnya lesu dan datar)
Lany            : “ Lho Varah kamu kenapa? nampak lesu dan murung. Kamu sedang tidak enak badan yah?”
Varah : “ Ahh..tidak, aku baik-baik saja kok” (nada datar)
Bintang                 : “ Trus kenapa dong? Biasanya kalau kami jemput kamu sudah bersiap di depan rumah, mana tas kamu? Ayoo kita berangkat sekarang! “ (nada mengajak)
Varah : “ Uhhmm….uhmm..iya, aku ingin berangkat sekolah…aku sudah siap kok, buku dan tas sekolahku juga sudah siap untuk di bawa…tapiii…” (nada terbata-bata)
Gagas          : “ Nah..Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayooo kita berangkat “ (ucapnya bersemangat)
Lany            : “Uhmm…sebentar, seperti nya ada sesuatu, kamu kenapa Varah? Oh ya, Ayah kamu kemana? Biasanya juga sudah siap menemani kita berangkat sekolah?”
Varah : “  Uhmm…Ayahku sedang kerja di luar kota beberapa hari ini…uhmm….uhmm…aku juga ingin berangkat sekolah siy, tapiii…aku terbiasa diantar Ayah, nggak enak rasanya kalau nggak ada Ayah…kalau tidak ada Ayahku bagaimana nanti kita menyebrang jalannya? aku dari tadi bingung memikirkan itu….uhmmm…” (nada sok baik-baik saja namun agak merajuk)
Gagas          : “hmmm..jadi begitu…aku kira kamu sedang sakit. (nada sok tegas). Ehh..waktu itu saat aku juga pernah lho sakit, trus aku diantar oleh Ayah Bundaku ke sekolah. Habisnya waktu itu aku sakitnya agak parah. Ya, waktu itu jari kakiku habis di patok ayam..hiiii aku kan paling ngeri kalau sama Ayam” (nada bersemangat)
Lany            : “Haduwwhh Gagas, kok jadi kamu sih yang cerita…”
Gagas          : “ Hihihihi…eehh iya ya…Yaa supaya kalian tau saja, kalau di patok ayam itu sakiiiiiittt sekali rasanya. Aku saja sampai tidak mandi 3 hari lhoh, karena khawatir lukaku kena air..nanti nggak sembuh-sembuh lagi hihihi…,
Tenang saja Varah, kalau soal menyebrang jalan. Kan ada aku…., aku akan melindungi kalian semua, pasti aman deeehh hahaha” (nada seperti pahlawan bertopeng kesiangan hehehe)
Takita :
Hahaha..ya begitulah Gagas, dia sangat cerdas, dan selalu bersemangat. Tetapi dia sangat takut dengan binatang jenis unggas dan binatang yang berbulu. Bukan karena apa-apa siy, geli katanya…hahahha lucu yah. Kalau teman-teman, paling suka sama binatang apa??
…(jeda)
Wahh, ada yang suka kura-kura, kelinci, kucing, banyak yah..
Iya, sebenarnya kita tidak perlu takut sama binatang asalkan kita menyayangi mereka dan memperlakukan mereka dengan baik pasti deh binatangnya juga akan sayang sama kita. Bukankah binatang-binatang itu lucu-lucu dan menggemaskan?? J
Oh..ya, kembali ke Varah yuukk…lalu bagaimana yah kelanjutan ceritanya??

Varah : “ Uhhmm..ya…uhmm..ya aku merasa lebih aman saja jika ditemani Ayahku, umm..lagi pula kalau lebih enak diantar Ayah  mengapa harus berangkat sekolah sendiri?!“. (nada agak terbata-bata dan ketus)
Bintang       : “ Kalau kita berangkat bersama juga aman kok. Iya kan teman-teman? ”
Lany dan Gagas    : “..hu’uh..”
Lany            : “Selama kita berhati-hati, pasti deh akan aman-aman saja. Kita kan sudah sering melakukannya saat berangkat sekolah” (nada menyemangati)
Varah          : “ tapii..kali ini kan tidak ditemani Ayahku?!” (nada ketus dan agak tinggi)



                                                  
Takita :
Ohh..jadi seperti itu, alasan Varah yang sebenarnya…
Coba ceritakan kembali, mengapa Varah agak enggan berangkat ke sekolah??
…(jeda)
Waahhh, hebat! Betul sekali…Ia sedikit enggan berangkat ke sekolah karena Ayahnya yang biasa menemaninya ke sekolah harus bekerja beberapa hari ke luar kota.
Teman-teman masih ada yang suka diantar Ayah Bunda ke sekolah??
…(jeda)
Iya, pasti yang masih diantar Ayah Bundanya yang rumahnya jauh dari sekolah yah? J

Nah, ternyata Bintang yang memang gemar sekali membaca, merasa mengetahui banyak hal dan suka bercerita. Dengan senang hati, ia pun langsung membagikan cara-cara agar tetap aman dan selamat saat menyeberang jalan…
Teman-teman ingin tahu, bagaimana trik dari Bintang? Siapa yang ingin tau, acungkan tangan?
Baiklah, yuukk kita dengar bersama-sama…

Bintang       : “ Oh jadi begitu…kalau menurutku siy, sebenarnya tidak perlu khawatir saat menyeberang. Karena aku punya beberapa triknya lho…hehehe. Kalian ingin tau kan? Ini niy..yang Pertama, jika akan menyeberang jalan tengoklah dulu ke kanan dan ke kiri. Pastikan tidak ada kendaraan yang sedang melaju. Kedua, angkat tangan kanan kita untuk memberi tanda. Supaya pengendara sepeda, motor dan mobil segera berhenti. Dan yang terakhir, saat menyeberang kita tidak perlu berlari ataupun tergesa-gesa. Jadi berjalan santai saja namun tetap berhati-hati. Hahaha..gimana aku pintar kan teman-teman?” (diiringi lagu….)

Takita :
Namun Gagas, buru-buru menambahkan…

Gagas          : “ eitss..ada satu lagi itu yang harus ditambahkan…, masih ada yang keempat “
Bintang       : “ haa…apalagi tuh yang ke empat Gagas? Aku rasa dengan trik itu sudah cukup. Itu aku baca dari buku lho, dan Ayah Bundaku juga pernah mengajarkan begituuu…Dijamin deh pasti aman dan selamat..mat..mat..hehehe” (nada meyakinkan)
Gagas          : “ hehehe..sabar donk Bintang, ada lagi niy yang terakhir yang tidak kalah penting agar kita selamat saat menyeberang jalan adalah…berdo’a…” (jawabnya dengan yakin) (iringan lagu nyege’i…)
 Lany           : “ Wahh..iya betul sekali itu…itu penting lhoohh”
Gagas          : “ Terus..kalau kita masih nggak berani nyeberang jalan, kita minta tolong saja sama Pak Polisi yang biasanya menyeberangkan kita..ahahaha…aku juga pintar kan?..hehehe.
Hmm..suatu saat niy yah, jika aku menjadi seorang Polisi, aku akan menjadi Polisi yang gagah, berbadan tegap dan aku akan dengan senang hati membantu orang-orang untuk menyeberang jalan dengan aman… Dan saat aku besar nanti, pasti tempat penyebrangan jalannya sudah lebih canggih, lebih hebat “
 Varah         : “Haahh..lebih hebat bagaimana Gagas??”
Gagas          : “ Ya, itu nanti kalau kita sudah besar-besar, tempat penyeberangan jalan atau zebra cross itu akan berjalan sendiri, itu tuh seperti escalator yang ada di mal-mal. Keren kan?...hahaha”

Bintang       : “ trus, tugas kamu apa? Penyebrangan jalannya kan sudah otomatis?” (nada mengejek)
Gagas          : “ Yaaaa….aku akan berdiri gagah di pinggir jalan untuk memastikan keamanan dong..hahaha”
Lany            : “ hahahaha…uhmm..kalau aku ingin jadi penulis saja ahh, jadi aku bisa menuliskan bagaimana cara menyebrang jalan yang baik..hahaha..
Bintang       : “ uhmm gitu yah, kalau begitu aku jadi Guru saja. Nanti dari bukunya Lany aku akan menjelaskan pada murid-muridku bagaimana menyeberang jalan yang benar. Dan aku akan bisa bercerita banyaaaakkk sekali tentang berbagai pengetahuan yang pernah aku baca…hahahaha”

Takita          :
Waaahhh…hebat sekali yah teman-teman. Bintang, Lany dan Gagas sudah memiliki cita-cita yang mulia..
Nahh, kalau teman-teman…apa niy cita-cita nya?? Ayoo coba sebutkan…
…(jeda)
Waahh…ada yang ingin dokter, trus guru juga ada, apa lagi?
Pilot?...penguasa?...wahhh hebat-hebat yah cita-citanya…
Takita bangga deh sama teman-teman semua…
Yuukkk kita dengarkan lagi ceritanya…

Varah          : “ Yaa..yaaa aku tau, tapi aku tidak pernah melakukannya sendiri. Nanti kalau terserempet sepeda bagaimana?”
Lany            : “ Uhmmm…kita kan sudah seringkali ditemani Ayahmu untuk menyeberang jalan. Bagaimana kalau kita coba untuk melakukannya sendiri? Sepertinya mudah untuk melakukannya”  (nada berusaha meyakinkan)

Gagas          : “Iya betul itu, lagi pula kan ada akuuu….hehehehe. Badanku yang besar dan suaraku yang lantang pasti bisa membuat semua kendaraan yang akan melintas segera berhenti”
Lany            : “ apalagi Bintang sudah tau tuh trik menyebrang jalan yang benar…betul tuh…
Bintang       : “ hehehe..siapa dulu donk, Bintangaaa. Yuukkk, kita praktekkan bersama. Kita berangkat sekolah sama-sama aja yuk Varah?”
Varah          : “ enggak mau ah…”
Lany            : “ ayoo…kita nggak akan tahu lho sampai kita mencobanya, kalau nanti jalannya ramai sekali. Kita minta bantuan Pak Polisi atau orang dewasa yang ada disana nanti. Aku yakin kita pasti bisa kok” (nada menyemangati)
Bintang       : “ Iya, seperti yang aku baca di buku. Kalau kita melakukannya dengan benar pasti aman dehhh, ayuukkk nanti kita keburu terlambat niy…”
Varah          : “ Uhmm…” (beri jeda..)
Gagas          : “ Ayoolaaahhh….Varah. Jangan khawatir deh, kan ada Gagas.  Aku si Gagas, Pahlawan tanpa tanda jasa akan melindungi semua teman-temanku hahaha. Tenang, tadi aku sudah sarapan dengan kenyang, jadi aku pasti bisa menjaga kalian hahahaha“ (iringan lagu kepahlawanan)
Varah          : “ hahaha…Gagas, kamu lucu sekali siy…hahaha. Lany, Bintang kalian juga baik sekalii…
Ya sudah, aku mau berangkat sekolah bersama kalian, tapi janji yah nanti hati-hati saat menyeberang “
Lany dan Bintang  : “ Nah, gitu doonnggg…Pastinya akan hati-hati. ayoookk “
Varah          : “Tunggu yah teman-teman, aku akan mengambil tas dan memakai sepatu dulu…, setelah itu kita berangkat.” (nada bersemangat)

Takita :
Melihat ulah Gagas, Varah tertawa terbahak-bahak. Ternyata teman-temannya berhasil meyakinkan dan menyemangati Varah untuk mau berangkat ke sekolah bersama tanpa di temani ayahnya. Dan mereka ber empat pun akhirnya berangkat ke sekolah bersama dengan penuh ceria.

Nah, teman-teman…coba siapa yang bisa menyebutkan kembali ada berapa langkah untuk bisa menyeberang jalan dengan aman??
Ayooo…acungkan tangaaann…
….(jeda)
Berapa?
…(jeda)
Ya, betul sekali ada 4 langkah yah. Coba sebutkan satu-persatu.
Yang pertama apa?
…(jeda)
Ya, benar. Yang pertama adalah tengok kanan dan kiri dan pastikan tidak ada kendaraan yang melintas
Lalu, yang kedua?
…(jeda)
Ya, yang kedua adalah angkat tangan kanan kita tinggi-tinggi untuk member tanda.
Yang ke tiga apa?
…(jeda)
Hehehe, betul yah. Yang ke tiga adalah berjalan dengan santai jika jalan sudah sepi.
Lalu, yang terakhir apa hayooo?
…(jeda)
Wahhh, hebat. Tepat sekali. Berdoa. Dengan berdoa kita akan aman dan selamat saat menyebrang.

Teman-teman, cara-cara ini bisa juga kalian gunakan saat akan menyeberang jalan.
Sekian dulu yah cerita dari Takita…sampai berjumpa lagi di lain kesempataaann…da…daaaaaaaaaa….(iringan music Takita)


1 komentar:

  1. jadi pengen duduk disitu.. jadi peserta yang mendengarkan cerita hehehe..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...