Page

Selasa, 31 Mei 2011

Penulis Cilik, Burung parkit dan Hamster


Seperti biasanya, setiap 1 bulan sekali Kelab Penulis Cilik (KPC) Forum melakukan pertemuan untuk belajar dan bermain bersama di Perpustakaan Umum Kota Surabaya. Namun, ada yang berbeda nih dari kelas KPC Forum sebelum-sebelumnya. Kali ini kelas KPC Forum lebih seru karena kedatangan beberapa ‘tamu’ istimewa. Waahh..siapa yang mereka? Bukan artis, menteri apalagi presiden lho hehehe. ‘Tamu’ istimewanya adanya beberapa pasang burung parkit dan 2 ekor hamster yang lucu-lucu. Waaahhh…para penulis cilik pada heboh dan seneng banget!. Bagaimana tidak, burung parkit dan hamster nya memang lucu-lucu siy J. Burung parkitnya warna-warni cantik sekali, dan hamsternya imut dan menggemaskan hehehehe…



Pertemuan KPC Forum kali ini dipandu oleh Kak @maya_mywold dan Bunda Isti. Di awal pembelajaran, agar lebih bersemangat, Kak @maya_myworld mengawalinya dengan permainan. Karena pertemuan KPC Forum dilakukan sebulan sekali dan banyak sekali para penulis cilik yang baru bergabung, maka permainan yang tepat adalah permainan tentang perkenalan. Hmm..bagaimana cara bermainnya? Kak @maya_myworld meminta seluruh penulis cilik untuk mencari teman yang memiliki lebar atau besar telapak tangan yang sama. Waahh..anak-anak langsung heboh mencari pasangannya masing-masing, eitss..tapi ada yang malu-malu juga sih. Tapi wajar karena ia adalah kaum minoritas, alias anak laki-laki hehehe…hampir seluruh peserta penulis cilik kan perempuan. Nah setelah mereka menemukan pasangannya, dengan saling menempelkan telapak tangannya mereka diminta untuk menyembutkan nama, kelas, dan hobi mereka. Yah, tanpa dikomando keakraban pun langsung terjadi diantara mereka.


Setelah semangat dengan bermain dan mengucapkan yel-yel KPC. Lalu mulailah menapaki materi inti. Yah, untuk yang ingin tahu lebih jelas tentang bagaimana sih materi dari KPC Forum dan apa saja yang diajarkan, yuuukkk langsung saja bergabung di KPC Forum *hehehe sekalian promosi niy ;). Di akhir sesi sampailah mereka pada penugasan untuk membuat sebuah cerita utuh dari awal hingga akhir cerita tentang Burung Parkit atau Hamster. Nantinya akan di pilih cerita yang terbaik, dan bagi mereka yang terpilih bisa membawa pulang burung parkit dan hamsternya sebagai hadiah. Seruuu kaaan?!. Mereka terlihat serius sekali ketika membuat cerita. Ada yang menyepi di sudut ruangan agar lebih konsentrasi dalam mencari inspirasi, ada yang tengkurap, sambil selonjoran, ada yang menggunakan meja, wahh..pokoknya mereka mengerjakan dengan segala posisi deh… pokoknya nyaman bagi mereka.


Akhirnya dari sekian cerita yang terkumpul terpilihlah 6 orang yang cerita nya di nilai paling baik. Sebenarnya sih baik-baik semua. Imajiinasi dan ide-ide para penulis cilik keren-keren lho, Kak @maya_myworld dan Bunda Isti juga Kak @rudicahyo sebagai penilai saja sampai bingung dan terkagum-kagum dengan ide mereka. Ide-ide mereka sederhana, orisinil, kreatif dan tidak di sangka. Hebat deh pokoknya. Mereka yang namanya terpilih pun pastinya sangat senang dan sumringah karena berhasil membawa pulang hamster atau burung parkitnya. Yaah, semoga hari ini selain mereka mendapat ilmu, tapi juga mendapat pembelajaran dan pengalaman yang berharga juga menyenangkan. Karena Kak @maya_myworld sendiri pun membawa hal yang sama ketika pulang. Terima kasih untuk pengalamannya hari ini yah para penulis cilik yang hebat J…. *peluk untuk kalian semuaaa…


18.40
Minggu, 22 Mei 2011

Jumat, 20 Mei 2011

Salam Rindu untuk Alang-alang


Woww! Setelah sekian lama, akhirnya saya berkunjung lagi ke Sanggar Alang-alang. Sanggar Alang-alang merupakan tempat dimana anak-anak jalanan mendapat wadah dan sarana untuk belajar, berlatih ketrampilan kehidupan, dan mengembangkan bakat mereka. Terakhir ke sana saat ada tugas kuliah, kalau nggak salah sekitar semester 3 atau 5, yaitu Mata Kuliah Psikodiagnostik 2 tentang Observasi. Setelah beberapa tahun tak berkunjung, bangunan fisik sanggar tersebut tak banyak berubah. Yang berubah hanya pelataran depan yang  di keramik sehingga tampak lebih luas. Ada satu hal yang tak berubah dan sepertinya tidak akan pernah berubah, yaitu rasa. Dulu saat pertama kali datang ke sanggar dan juga saat ini, rasa itu tetap sama. Rasa dimana siapapun akan merasa betah dan damai berada disana. Yaitu perasaan akrab dan bersahabat. Bangunan yang masih terletak di ujung pertigaan Jl. Gunungsari itu memang menjadi rumah singgah bagi anak-anak jalanan. Yah, begitulah kelebihan dari anak-anak jalanan. Mereka biasa hidup di jalan, bertemu dengan banyak orang, dan orang-orang baru, terbiasa dengan adaptasi yang begitu cepat, dan kemampuannya menyikapi perubahan yang kapan saja bisa terjadi membuat mereka semua selalu tampak dan merasa akrab dengan siapa saja yang berkunjung ke Sanggar Alang-alang.


Mungkin karena sudah bertahun-tahun jadi saya tidak terlalu mengenal anak-anak masa sekarang, rupanya anak-anak masa saya waktu ke sana dulu sudah pada besar-besar dan sudah mulai menata kehidupannya masing-masing, seperti salah satu  personel Klantink yaitu Wawan. Dulu sempat kenal dekat dan akrab sekali.



Kali ini saya datang bersama teman-teman dari Indonesia Bercerita. Yah, dengan misi dan semangat mendidik melalui cerita kami ingin menularkan budaya bercerita untuk teman-teman disana. Seperti sekolah formal pada umumnya, di sanggar yang diasuh oleh Om Didit Hape itu juga memiliki jenjang pendidikan. Kalau di sekolah umum kita mengenal TK, SD, SMP, dan SMU. Di Sanggar Alang-alang menyebutnya dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Anak Usia Sekolah (PAUS), dan Pendidikan Anak Usia Remaja (PAUR). Masing-masing kelas selalu mengadakan pertemuan 2 kali dalam seminggu. Sebagai langkah awal, Indonesia Bercerita lebih fokus untuk masuk di kelas PAUS, karena di usia sekolah dasar inilah anak telah siap menerima pembelajaran dan stimulasi untuk membuat cerita dan bercerita di usia mereka di rasa paling tepat.

Yang khas dari Sanggar Alang-alang adalah ketika saling bersalaman satu sama lain. Tidak seperti cara bersalaman yang biasa kita lakukan, di Sanggar Alang-alang memiliki cara bersalaman khusus. Unik dan begitu akrab. Agaknya cara ini yang membuat orang-orang baru merasa diterima dan seketika merasa menjadi bagian dari Sanggar Alang-alang.

Seperti biasanya, kegiatan yang dilakukan Indonesia Bercerita adalah bercerita dan mengajak anak-anak jalanan untuk lebih mengenal dan mendalami dunia bercerita dan menulis. Tapi tidak seperti biasanya, saya tidak mempersiapkan apa-apa (selain karena materi dan media sudah tersedia), saya juga tidak melakukan visualisasi (bukan juga karena ini buka event besar atau apa). Tapi entah mengapa perasaan saya begitu excited, senang dan bersemangat sekali. Sampai saya tidak bisa membayangkan apa-apa. Saya hanya berbekal perasaan senang, riang, bersemangat, dan begitu gembira. Mungkin lebih tepatnya karena ini adalah rindu yang terpendam cukup lama :’). *peluuuk untuk mereka semuaaa…..

21.10
20 Mei 2011
@maya_myworld

Persiapan yang Matang menunjang Penampilan yang Mantab!


Saat itu saya dan Kak @rudicahyo di daulat oleh Indonesia Bercerita untuk bercerita di acara Surabaya Walk for Autism (SWAF). Kegiatan itu kurang lebih bertujuan untuk mensosialisasikan tentang autis, bagaimana mengenali ciri anak autis dan bagaimana menanganinya. Karena belakangan ini tak jarang anak autis seringkali hilang di keramaian, seperti saat berjalan-jalan di mall. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini masyarakat umum akan tanggap dan mampu memberikan respon yang tepat saat menghadapi anak autis.

Saat itu kegiatan di laksanakan di Grand City Surabaya. Dihadiri oleh beberapa sekolah, beberapa komunitas gerakan social selain Indonesia Bercerita, ada juga Fiksimini. Yah, selama bergabung di Indonesia Bercerita, baru kali ini saya akan bercerita di depan umum dan dilihat oleh banyak pasang mata. Karena biasanya kegiatan bercerita untuk kepentingan podcast, dan dilakukan di dapur rekaman. Praktis ini adalah pengalaman yang menantang bagi saya. Hmm..banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan, karena pastinya saya pun ingin tampil maksimal dan bisa memberikan yang terbaik. Berikut adalah persiapan-persiapan yang saya lakukan….

1. Cerita yang Menarik

Dalam bercerita ada dua hal yang paling penting, pertama, Pencerita dan kedua, cerita itu sendiri. Saya pun mulai membuat cerita yang sesuai. Saya memilih cerita metafora dan jenis cerita fabel, dimana hewan sebagai penokohannya. Dengan model cerita yang seperti ini saya rasa akan dapat menarik perhatian anak dan yang terpenting pesan yang disampaikan dalam cerita tersebut juga bisa diterima oleh anak. Akhirnya saya membuat cerita tentang “Chika yang Istimewa”. Dari namanya pasti sudah ketebak kalau Chika adalah binatang ayam. Bagaimana suara ayaaam???? …….

2. Media Bercerita

Mengingat waktu yang cukup singkat, yaitu 10 menit. Kamipun memutar otak bagaimana caranya diwaktu yang singkat ini bisa memberikan penampilan terbaik dan mampu memikat dan menarik perhatian penonton. Sempat terpikir beberapa media yang akan digunakan, misalnya menggunakan boneka tangan tapi boneka tangan sudah biasa digunakan dalam bercerita, nanti penontonnya bosan lagi. Lalu berpikir untuk duet bercerita, cerita dibawakan oleh dua orang pencerita, hmm lalu terpatahkan dengan pikiran bahwa jika penceritanya ada dua maka akan menimbulkan distorsi dan kebingungan bagi penontonnya. Ingin bercerita sambil menggambar, tapi nggak bisa nggambar hehehe. Setelah eksplorasi ide beberapa lama, akhirnya muncul ide untuk bercerita dengan menggunakan gambar. Jadi nantinya akan ada beberapa gambar yang tersedia yang mewakili cerita yang dibawakan. Ini berfungsi untuk mengikat perhatian mereka untuk tetap memperhatikan Pencerita (secara anak-anaknya banyak banget gitu lhoh). Untung saja saya memiliki suami yang pandai menggambar. Yah, akhirnya kita berkolaborasi. Suamiku yang gambar dan aku yang mewarnai. Akhirnya persiapan media bercerita pun terselesaikan. (terimakasih suamikuuuu…;-*)




 3. Si Pencerita

Karena dengan metode duet bercerita tidak efektif, setelah rembugan akhirnya diputuskan saya lah yang akan bercerita. Kak @rudicahyo berperan sebagai pengantar cerita dan yang memfasilitasi jika ada audience yang bertanya atau merespon. Huufff…lumayan deg degan siy, tapi saya mikirnya ini adalah tantangan. Pasti akan jadi pengalaman yang seru banget.  Dan benar! J. Nah, inilah persiapan diri yang saya lakukan….


          a. Menguasai Konten Cerita

                 Agar dapat bercerita dengan lancar dan nggak nge-blank mendadak, maka sangat penting untuk menguasai isi dari cerita tersebut. Tidak harus hafal seluruh teks dalam ceritanya. Yang penting paham alur ceritanya dan pesan yang ingin disampaikan. Jika ini sudah di kuasai maka saat perform bisa lebih leluasa dan bebas melakukan improvisasi cerita.

          b. Memahami teknik Bercerita

                Cerita akan terasa hambar jika disajikan dengan ala kadarnya. Agar cerita lebih nyata dan hidup maka perlu ada tambahan ornament, seperti nada suara yang disesuaikan dengan karakter tokoh dalam cerita, intonasi suara, ekspresi wajah yang juga menggambarkan suasana, gerak tubuh atau gesture yang sesuai. Untuk itu, malam sebelumnya saya berlatih di depan cermin dan tak lupa meminta suami tercinta @astu_MD sebagai penilainya hehehehe. Sesekali saya juga selipkan pertanyaan-pertanyaan di tengah-tengah cerita untuk memancing keterlibatan penonton, sehingga lebih interaktif.

          c. Menciptakan suasana hati

                    Penting mempersiapkan suasana hati ketika akan bercerita. Pastikan sebelum bercerita suasana hati dalam keadaan senang dan riang. Jika ini dilakukan maka kitapun akan mudah membawa suasana di panggung menjadi meriah dan menyenangkan. Jika sebaliknya, maka penontonpun akan dapat merasakan apa yang sedang kita rasakan, karena perasaan kita akan memancar dan menular. Biasanya saya membayangkan hal-hal yang membuat saya senang. Karena bercerita adalah salah satu kegiatan yang saya sukai, maka itu pun sangat mudah dilakukan J. Saya sarankan agar anda melakukan sesuatu yang anda senangi, maka hasilnya akan dahsyat! Percaya deh!

          d. Visualisasi

                   Ini selalu saya lakukan sebelum akan tampil dimana saja, entah saat bercerita, menjadi pembicara, moderator, fasilitator ataupun saat menjadi MC. Karena ini adalah salah satu yang memegang kunci penting dalam keberhasilan aktifitas yang saya lakukan. Sebelumnya, saya selalu membayangkan terlebih dahulu kegiatan yang akan saya lakukan itu seperti apa. Saya bayangkan dengan sangat detil, sesuai dengan gambaran yang saya inginkan. Bahwa suasana akan meriah, menyenangkan, heboh, pesertanya banyak, semuanya merasa senang dan terhibur, pakaian yang saya kenakan mulai dari kerudung hingga sepatu, bagaimana saya tampil dengan percaya diri dan berenergi  dan yang pasti menikmati setiap proses dalam kegiatan tersebut. Saya membayangkan semuanya dengan detil, benar-benar detil. Dan tak disadari ketika membayangkannya menjalar perasaan senang, optimis, dan bahagia diseluruh tubuh. Tak sadar senyum pun tersungging ketika membayangkan itu semua. And believe it or not, kegiatan yang saya lakukan berjalan persis seperti apa yang saya bayangkan sebelumnya. Hiiii…merinding deh. Nggak percaya?! Coba buktikan!

11.05 WIB
20 Mei 2011
@maya_myworld
www.jemarimayamenari.blogspot.com

Rabu, 18 Mei 2011

Tips Sukses Mengajar

Mengajar itu menyenangkan

Selain beraktifitas bersama Indonesia Bercerita sebagai Pencerita dan juga Chief Operational Officer (COO), saya juga aktif berkegiatan mengajar dan juga mengelola Kelab Penulis Cilik (KPC). Di KPC biasanya saya mengajar di kelas KPC Forum, dimana jumlah siswa sekitar 20-25 anak dalam satu kelas, tujuannya hanya sebagai refreshment program untuk membangkitkan dan menstimulasi minat menulis anak. Program KPC satu lagi adalah, KPC Prioritas, khusus diperuntukkan bagi anak yang berniat akan membuat sebuah buku. Sifatnya intensive dan satu kelas hanya berisi 1-5 orang anak. Bisa dikatakan ini adalah kelas privat.

Walaupun saya belum pernah membuat buku (dan sedang proses membuat buku), saya dipercaya untuk mendampingi anak-anak di kelas KPC Prioritas. Kebetulan saat itu hanya 1 anak. Woww hal ini adalah pengalaman baru. Dulu saya pernah menjadi guru privat, tapi sudah lamaaa sekali, waktu masih kuliah. Namun saya sangat bersyukur, karena melalui ini saya semakin banyak belajar lagi dalam menghadapi, berinteraksi dan belajar bersama anak-anak. Berikut adalah pelajaran-pelajaran baru yang saya petik selama proses mengajar.

1. Kenali Minat dan Hobi Anak

Pertemuan KPC Prioritas ini dilakukan selama 1 minggu sekali. Minggu-minggu pertama cenderung tidak ada masalah, namun tidak demikian saat menginjak minggu ke-4. Tiba-tiba saya mendapat sms (short message service) dari Ibu murid saya, bahwa si anak mendadak motivasinya menurun dan ingin libur dulu selama 1 bulan. Woww praktis saya terkejut, hmm…ada apa yah?!. Saya mengetahui bahwa hobi anak tersebut adalah membaca novel anak, maka melalui Ibunya saya meminta nanti di pertemuan berikutnya untuk membawa novel anak yang ia suka. Tak lama si anak meng sms saya, dan bertanya novel mana yang harus di bawa, rupanya dia memiliki banyak sekali novel. Hmm…dari situ perbindangan kita di sms semakin akrab

2. Ikuti Gaya Bahasa Anak

Saya tahu betul bahwa si anak senang sekali berbahasa Inggris, maka di sms tersebut selalu saya selipkan dengan bahasa Inggris. Lalu si anak juga menyelipkannya dengan sapaan bahasa Jepang, saya pun mengikuti sedikit-sedikit dengan bahasa Jepang (setelah bertanya pada suami hehehehe). Dan benar saja, tanpa di sangka perbincangan kami semakin panjang dan hangat. Ia senang sekali karena saya juga bisa bahasa Jepang. Sampai akhirnya ia mengatakan bahwa ia merasa kesulitan mengerjakan pe er yang saya berikan. “Oohhh…ternyata ini yang membuat dia mendadak ingin libur selama 1 bulan”, pikir saya. “Oke, nggak papa kok kalau belum bisa. Kita kerjakan sama-sama saja pe er nya”, jawab saya dalam sms nya. Tak di duga, dia pun akhirnya menetapkan hari untuk segera bisa belajar kembali. Yaah, dengan mengikuti gaya bahasa anak akhirnya kita bisa menggali dan membuat anak menjadi terbuka tentang apa yang sebenarnya sedang dialaminya.

3. Reward untuk Bangkitkan Motivasi
Saat pertemuan berikutnya, saya sengaja telah menyediakan beberapa hadiah untuk si anak. Di awal pembelajaran saya memberinya sebuah hadiah. Terlihat di raut wajahnya, ia sangat senang dan menyukai hadiah yang saya berikan. Saya pun berjanji akan memberikan semua hadiah yang saya bawa jika ia berhasil menyelesaikan sesuai target belajar di pertemuan itu. Dan sepanjang proses belajar si anak terlihat jauh lebih semangat dan aktif. Dengan memberinya hadiah, anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk mencapai sesuatu yang konkret yaitu hadiah

4. Pahami tipikal anak

Hal ini bisa kita ketahui dengan mencari tau melalui orang tua atau saat berbincang-bincang santai dengan si anak. Akhirnya saya mengetahui bahwa si anak tergolong anak yang tertutup (introvert), dan ia akan merasa nyaman jika belajar dalam suasana yang sepi dan tenang. Akhirnya setiap sesi pertemuan pun sengaja mencari tempat yang sepi dan membuat anak merasa nyaman, dan yang pasti hanya ada saya dan dia. Karena jika ada pihak ke tiga maka si anak cenderung ‘ogah-ogahan’ dan kurang konsentrasi. Begitu juga sebaliknya, jika si anak tergolong anak yang terbuka (ekstrovert), maka belajar di tengah-tengah suasana yang dinamis pun tidak masalah

5. Nikmati Prosesnya

  Pastikan perasaan dalam keadaan senang dan riang saat akan mendampingi anak belajar. Sebelum mengajar biasanya saya membayangkan hal-hal yang menyenangkan terlebih dahulu. Dan saat bercermin di depan kaca, saya melakukan senam wajah dengan mengucapkan huruf vocal A, I, U, E, O. Kemudian, sambil berkcermin saya mengucapkan sesuatu ‘mantra’ yang mampu membangkitkan perasaan positif. Bisa apa saja. Lalu saya niatkan apa yang saya lakukan ini sebagai ibadah dan bisa bermanfaat. Tidak hanya itu, selama perjalanan pun saya tetap berusaha membawa perasaan tetap senang dan riang, biasanya dengan menyenandungkan lagu sambil memvisualisasikan bagaimana proses belajar yang nanti akan berlangsung. Percayalah! Apa yang saya lakukan sangat ampuh. Silahkan di coba!


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...